Rabu, 30 April 2008

Nabari no Ou


Nabari no Ou sebenarnya adalah sebuah manga karangan Yuki Kamatani dan sudah dipublikasikan sejak tahun 2004. Adaptasi Nabari no Ou ke dalam anime ditangani oleh Kunihisa Sugishima dan animasinya dipegang oleh J.C.Staff, dan ditayangkan pertama kali di TV Tokyo pada tanggal 6 April kemarin.

Anime ini bercerita tentang Rokujo Miharu, seorang siswa tingkat 8 (kelas 2 SMP) yang apatis dan terkesan tidak peduli dengan segala hal yang terjadi di sekelilingnya (hingga mendapat sebutan ‘Master of Apathy’). Dan ternyata Miharu ini adalah Hijutsu, seseorang yang menyimpan kekuatan Shinrabanshou, ninjutsu yang dapat melakukan segalanya. Hal tersebut membuatnya diincar oleh Kairoushuu, kelompok shinobi yang menginginkan kekuatan Shinrabanshou untuk menguasai dunia shinobi atau Nabari. Di sisi lain terdapat juga shinobi lain yang bertugas untuk melindungi Miharu dan Hijutsu yang ada dalam tubuhnya. Mereka ini adalah shinobi dari Banten, Aizawa Kouichi, yang merupakan teman sekelas Miharu, serta Thobari-sensei guru Bahasa Inggris di sekolahnya. Merekalah yang menjelaskan tentang apa sebenarnya Hijutsu tersebut, Kairoushuu, shinobi, serta kenapa Hijutsu menjadi hal yang diperebutkan oleh berbagai klan shinobi sehingga menimbulkan kekacauan di Nabari (walaupun Miharu sendiri tampaknya tidak peduli dengan semua itu). Dan menurut Thobari-sensei, Miharu adalah orang yang pantas untuk menjadi seorang Nabari no Ou dan yang akan mengakhiri konflik di dunia shinobi .

Well, kalau pendapatku, Nabari no Ou layak ditonton bagi kalian yang memang suka anime dengan tema shinobi. Dari segi cerita, walaupun mengambil tema pertarungan antar shinobi (sebuah tema yang sebenarnya sudah banyak dipakai), anime ini mampu membangun cerita yang menarik dan yang berbeda dengan anime dengan tema shinobi yang lain. Inti cerita yang sebenarnya (bisa dibilang) berat tetap dapat dinikmati karena adanya kelucuan2 dalam anime ini, seperti Thobari-sensei yang mengidap ‘vehicle syndrome’, Raimei yang sering salah orang, sampai Miharu yang sering menggunakan ‘kawaii face’ untuk mengelabuhi orang terutama Thobari-sensei (suatu hal yang menyebabkan Raimei dan Kouichi menganggap Miharu sebagai akuma). Dan dalam segi artwork-nya sendiri, Nabari no Ou patut diacungi jempol, terutama karena background yang digambarkan minimalis namun terlihat sangat menarik. Sedangkan character designnya belum terlalu menunjukkan keunggulannya dibandingkan anime lain (mungkin karena baru liat 2 episode). Namun di sisi lain, character design yang dipakai dapat menggambarkan bagaimana penampilan shinobi dalam sebuah dunia modern (jaman sekarang) dan membuat para karakter dalam Nabari no Ou berbeda dari karakter2 shinobi yang pernah ada di anime lain . Bahkan waktu pertama kali liat gambar dari anime ini, aku ga tau kalau anime ini memakai tema shinobi.

Selasa, 29 April 2008

Lolicon[Lolita Complex]

Lolicon adalah sebuah bahasa slang jepang yang merupakan singkatan dari ‘Lolita Complex’. Di Jepang kata lolicon dipakai untuk menggambarkan ketertarikan akan cewe yang lebih muda, atau juga cewe dengan karakteristik seperti anak kecil. Sedangkan untuk menggambarkan ketertarikan kepada cowo yang lebih muda digunakan kata ’shotacon’.
Penggunaan kata lolicon ini kira-kira muncul pada tahun 1970-an seiring dengan diterjemahkannya buku The Lolita Complex karangan Russel Trainer. Kata ini dipakai oleh Shinji Wada dalam manga-nya yang berjudul Kyabetsu-batake de tumazuite. Setelah itu, pada tahun 1980-an, muncul istilah ’lolicon manga’, yang mendeskripsikan sebuah manga ataupun doujinshi yang menggunakan karakter lolita di dalamnya. Dan dalam waktu singkat, karakter cewe dengan penggambaran seperti anak kecil (dan dengan mata yang besar), atau sering disebut loli chara, menjadi hal yang difavoritkan oleh kebanyakan penikmat sexual manga atau anime [hentai].
Pada saat ini loli chara sering dipakai dalam manga, anime, dan visual novel game yang bertipe bishoujo [dan eroge tentunya ^^]. Bahkan ada juga manga, anime, maupun visual novel game yang hanya menampilkan loli chara. Contoh anime yang [jelas-jelas] menggunakan loli chara adalah Sister Princess, yang bercerita tentang seorang cowo yang mempunyai 12 adik cewe, dan semuanya digambarkan sebagai loli chara.
Pada akhirnya, kata lolicon sering diasosiasikan dengan dunia otaku dan anime, dimana banyak di antara para otaku yang tertarik dengan bishoujo anime dan loli chara yang ada di dalamnya [sampai mengoleksi figurine bertipe loli]. Ketertarikan dengan loli chara ini bisa juga berlanjut dengan kelainan orientasi seksual yang mengarah kepada anak kecil. Hal ini pernah menjadi kasus yang diperbincangkan di Jepang pada tahun 2005, di mana terjadi pembunuhan terhadap gadis berumur 7 tahun oleh Kaoru Kobayashi, seorang penggemar anime, manga, dan figurine, yang mengaku menjadi tertarik kepada anak kecil setelah melihat pornographic anime/hentai.

Jumat, 04 April 2008

2'nd Chord : Just a Little Info


Sebenernya ini ga penting n mungkin agak ketinggalan jg, kmaren waktu iseng liat2 di suatu toko model kit & action figure di jogja, ak nemu figurine yg layak beli bagi penggemar Saber dr Fate/Stay Night n khususnya yg punya 'maid fetish'. Yup, it's Saber with maid outfit, kyknya figurine ini emg dah lama kluar tp ak baru tau kmaren^^. Saber+maid outfit = mo-e~~~~~, n kyknya lbih bagus lg kl dtambahin kacamata *grin*. Pengennya sih beli...tp apa daya dg kondisi keuangan saat ini, ga mungkin kl beli figurine ini (beli model kit gundam yg HG aj ga sanggup). Moga2 bsk kl dah ada duit figurine-nya msh ada...(kpn ya bs dpt duit sgitu? -.-')
Trus, kmaren jg sempet ke sebuah toko game, n ak liat Devil May Cry 4 for PS2 (O.o). Sempet ak pengen beli, n krn di toko itu boleh di coba dl jd ak coba. Tnyata stelah dcoba, itu cm sbuah tipuan menggunakan cover, covernya DMC 4 tp game-nya DMC3. Wew, hampir aj ktipu....jd-nya cm bli Persona 3[lagi] krn cd yg lama 'hang' di tengah jalan.

Otaku

In modern Japanese slang, the term otaku refers to fan of, or is specialized in any particular theme, topic, or hobby. Common uses are anime otaku (a fan of anime ) and manga otaku (a fan of Japanese books or manga), pasokon otaku (personal computer geeks), gemu otaku (playing video games), and wota (pronounced 'ota', previously referred to as "idol otaku") that are extreme fans of idols, heavily promoted singing girls. There are also tetsudo otaku or denshamania (metrophiles) or gunji otaku (military geeks).

While these are the most common uses of otaku, the word can be applied to anything (music otaku, martial arts otaku, cooking otaku, etc).

The loan-words maniakku or mania (from the English "maniac" and "mania") are sometimes used in relation to specialist hobbies and interests. They can indicate someone with otaku leanings, (for example- Gundam Mania would describe a person who is very interested in the anime series Gundam). They can also describe the focus of such interests (a maniakku gemu would be a particularly underground or eccentric game appealing primarily to otaku). The nuance of maniakku in Japanese is softer and less likely to cause offense than otaku.

Some of Japan's otaku use the term to describe themselves and their friends semi-humorously, accepting their position as fans, and some even use the term proudly, attempting to reclaim it from its negative connotations. In general colloquial usage however, most Japanese would consider it undesirable to be described in a serious fashion as "otaku"; many even consider it to be a genuine insult.

Although stereotypically male, there are also many female otaku or fujoshi. A small alleyway of Tokyo's Higashi Ikebukuro district is known as "Otome Road" ("Maiden's road"). A feature of the area is that there are so many bookstores devoted to Manga and books filled with stories about homosexual men, in a genre called Yaoi or Shonen-ai. Dojinshi, manga produced by amateur fans, dominate the shelves along Otome Road, with a significant chunk of Manga' stories about more famous anime that imitate, parody or develop on characters who are usually household names in Japan.

An interesting modern look into the otaku culture has surfaced with an allegedly true story surfacing on the largest internet bulletin board 2channel: "Densha Otoko" or "Train Man", a love story about a geek and a beautiful woman who meet on a train. The story has enjoyed a compilation in novel form, several comic book adaptations, a movie released in June 2005, a theme song Love Parade for this movie by a popular Japanese band named Orange Range and a television series that aired on Fuji TV from June to September 2005. The drama has become another hot topic in Japan, and the novel, film and television series give a closer look into the otaku culture. In Japan its popularity and positive portrayal of the main character has helped to reduce negative stereotypes about otaku, and increase the acceptability of some otaku hobbies. Perhaps encouraged by this reduction in stigma, a few famous Japanese celebrities, actors and models have come out about their otaku hobbies.

A subset of otaku are the Akiba-kei, men who spend a lot of time in Akihabara in Tokyo and who are mainly obsessive about anime, idols and games. Sometimes the term is used to describe something pertaining to the subculture that surrounds anime, idols and games in Japan. This subculture places an emphasis on certain services and has its own system for judgment of anime, dating simulations and/or role-playing games and some manga (often dojinshi) based upon the level of fanservice in the work. Another popular criterion — how ideal the female protagonist of the show is — is often characterized by a level of stylized cuteness and child-like behavior . In addition, this subculture places great emphasis on knowledge of individual key animators and directors and of minute details within works. The international subculture is influenced by the Japanese one, but differs in many areas often based upon region.

On the matter, in recent years "idol otaku" are naming themselves simply as Wota as a way to differentiate from traditional otaku. The word was derived by dropping the last morae, leaving 'ota' and then substituting 'o' with the identically sounding character 'wo' , leaving the pronunciation unchanged.

In Japan, anime is not as widely accepted and mainstream as manga. Because of this the otaku subculture has much influence over the mainstream anime industry in Japan. The area where otaku have the most influence in manga tends to be with dojinshi. Manga published in the United States are more influenced by their respective otaku subculture than they are in Japan. This is because most people who read manga have some ties to the subculture in the US, whereas in Japan manga reading is more widespread.

In English/Internationally

The term is a loanword from the Japanese language. In English, it is used to refer specifically to any kind of "geek", though it can sometimes refer to a fan of anime and/or manga. It also is used to refer to people who appear to be obsessed with Japan and its culture. The term serves as a label not unlike Trekkie or fanboy. However, use of the label can be a source of contention among some anime fans, particularly those who are aware of the negative connotations the term has in Japan. Unpleasant stereotypes about otaku prevail in worldwide fan communities, and some anime fans express concern about the effect these more extreme fans can have on the reputation of their hobby (not unlike sentiments in the comic book and science fiction fandoms).

It should be noted that the English term geek is not a precise translation of the Japanese otaku. Otaku has a significantly greater negative connotation than geek does in the West, especially as the term geek has become less derogatory. The term otaku in Japanese suggests a creepy, obsessive loner who rarely leaves the house. In English, geek can possibly suggest a person who may be socially awkward but who is also intelligent and may be fairly "normal" aside from their interest in certain typically 'geekish' pursuits (video games, comic books, computers, etc.). Otaku is closer in connotation to the English nerd, but the closest English-language analogue to otaku is probably the British English term anorak. Both of these English-language terms have more emphatically negative connotations of poor social skills and obsessive interest in a topic that seems strange or boring to others.

While otaku in English-speaking contexts is generally understood to mean geek or even fan, this usage is not widely known in Japan. Casual use of this term may confuse or offend native Japanese speakers.

The most common case in the use of the word Otaku is not only refering to a Geek but also to a Person who likes/loves watching anime.(Or a person who likes/loves Galge or Bishoujo Games)

To indicate that one is talking about the Japanese definition rather than the English loanword, the spelling wotaku is sometimes used. On Japanese forums such as 2channel, however, otaku and wotaku are used interchangeably, depending on the mood and personal style of the poster.

Many Western otaku are frequently perceived as "Wapanese", a portmanteau which may be based on the similar term Wigger. Such individuals are typically White and worship an idealized version of Japan and its culture based mostly on what is seen in anime and manga. This worship may extend to emulating external aspects of Japanese culture, such as eating sushi and instant ramen or using chopsticks. It also may extend to attempting to use Japanese words in a normal english conversation, usually incorrectly and based on words pulled from anime dialogue. Many Wapanese males may also be perceived as having a perverted interest in Japanese females possibly due to Lolicon or the comparative lack of feminism in Asian culture and the assumption that Asian females are more submissive.

[taken from Wikipedia]

Rabu, 02 April 2008

Arisa Mizuhara



kawaii~~~
Itulah reaksi pertama waktu liat photo cosplayer ini. Ga salah jg kl dia jd 'one of the best japanese cosplayer ever' [menurutku sih gitu]. Karena selain cocok cosplay buat bishoujo chara [because of her lolita face] , Arisa Mizuhara jg cocok buat cosplay jd karakter cowok kyk, Allen Walker(D.Gray-man), Edward Elric(FMA) , n Sakata Gintoki(Gintama). N know what? di dlm biodatanya dia nulis kl ocupationnya adalah 'proffesional cosplayer' [wew...]. Tp emg sih, selain pny website pribadi, Arisa Mizuhara ini jg udah pny byk CD ROM [photo collection] yg emg sengaja dibuat utk dijual [sayangnya ga nyampe sini...kl nyampe sini....paling jg ga beli^^]. Bs dibilang, krn liat photo2 cosplay-nya, skrg ak jd suka liat2 cosplay[yep...br tahap liat...kl jd cosplayer....hm...].

Enough for the chit-chat...here comes her profile....

Height: 164cm
Birthday: 22nd November (Scorpio)
Bloodtype: AB
Favourite food: Chocolate, cookies, cheese
Favourite drinks: Coffee, orange juice
Favourite manga: Gintama, Yu-Gi-Oh!, Initial D
Favourite games: Biohazard (Resident Evil), Final Fantasy series, Kamait, and other mystery novel games
Cosplay history: Started in December 1999’s Winter Comiket. Her first cosplay was Dejiko(Di-Gi-Charat).

Well...buat lebih jelasnya n kl mau liat photo2nya yg laen silakan liat di -NYAN NYAN TEI-

Blue Planet Lyric

Blue Planet
by : Alice Nine

houkiboshi ga, yukisaki wo yubisashite egakareta WONDER PLANET

Suddenly,necessarily,I begans to find yourself.
Feel me,come with us,The night sky is shinning in the blue planet.
but the space is vast,I don't look away from your eyes
You don't need to worry!

kimi to iu taiyou ga moeru kara boku wa ikiteiru
I will not regret,No matter what might happen from now on.
I will not regret,No matter what you wish,what you hope.

In the blue planet.

doushite todokanai konna ni hashitteru no ni
nagai nagai ginga tetsudou ni notte
ama no kawa sae mo senro no michishirube ni natte kimi wo oikaketeru

anytime,anywhere,I think about you
aoi hoshi de kimi wo mitsuketa yo

houkiboshi ga. yukisaki wo yubisashite yondekureta kara
koukai wa nai yo. nani ga okite, nani wo nakushite mo
tatoe ashita ga nakutatte aoi hoshi de mata meguriaou? blue planet.

aoi hoshi de...

J-Community @ My Campus

Yah…mungkin hal ini yg bikin ak kepikiran akhir2 ini. Sebenernya kurang penting jg sih, tp mungkin ini jg efek dari penyakit kecanduan j-stuff ku yg makin parah.

Semuanya dimulai dr diadakannya japanese festival di sebuah universitas di jogja. Bukannya mau nyalahin yg bikin acara, ak malah mau berterima kasih krn abis datang ke acara itu (liat cosplay, liat band yg manggung, liat stand2 yg ada, nyampe liat kawaii nee-chan to imouto-chan yg ada waktu itu^^) rasanya kehausanku akan anime n yg sejenisnya mulai muncul setelah sekian lama jarang bersentuhan sama hal itu.

Setelah itu ak mulai bergentayangan di sebuah forum anime lokal (buatan anak2 jogja maksudnya). Selain itu ak juga mulai nonton anime lagi, mulai dr Suzumiya Haruhi no Yuutsu, Romeo X Juliet, Zombie Loan, dll (anime lawas smua, krn emg dah lm ktinggalan). Dan karena mulai nonton anime lg, otomatis mulai sering jg download mp3 j-music khususnya soundtrack anime(sampai2 download count-ku di suatu situs nembus angka 100 >.<). Dan entah knp pula abis itu makin banyak japanese event diadakan di jogja (yg bikin ak rajin dateng buat liat2 n bikin ak jd suka liat cosplay), makin byk anime yg keren, japanese music jg makin mudah ditemukan, sampai koran2 yg muat artikel ttg j-pop culture. Udah gt temenku jg tambah rajin liat anime n dorama, yang tentu saja berefek (ga tau negatif ato positif) pada hasrat ‘otaku’ yg dasarnya udah mulai meluap-luap. Setelah itu…yah…pasti bisa ditebak kl jadinya ak makin rajin liat anime, baca manga scan, download mp3, menjelajahi internet buat cari info anime, cari photo2 cosplay (arisa mizuhara…saiko!!!!), ato cm numpang lewat n numpang posting di forum2 yg mbahas ttg anime n laennya.

Tiba2, krn hasrat itu makin besar n krn ketularan Haruhi-ism(emg ada hubungannya? -.-‘), ada suatu pikiran yg muncul di otakku ‘kayaknya asik jg ya kl ikutan komunitas anime, sapa tau bs dpt stock anime, manga scan, ato mp3 gratis’. Tp krn keterbatasan informasi ttg komunitas yg ada di jogja (krn udah lm jg menghilangkan diri dr dunia per-otaku-an di jogja) n krn tugas2 yg makin menumpuk (jdnya jarang bs pergi2 tanpa harus mikir ttg tugas) rencana itu gagal. Dan parahnya malah ada pikiran lain muncul ‘kl ga bs ikut komunitas di luar kampus, knp ga bikin di kampus sendiri aj ya?’. Hal itulah yg jd masalah, krn logikanya kl mau bikin komunitas pastinya diperlukan byk org, n setauku jarang bgt ada org yg tertarik anime apalagi j-music(apalagi cosplay -.-‘) (dr 10 org mungkin cm ada 1, kecuali 10 org itu maniak anime semua) , apalagi yg mau repot2 bikin komunitas (apalagi di kampusku, *teeet* “pengulangan kata ‘apalagi’ yang berlebihan…”). Tp walaupun tau kl hal itu susah bgt buat dilaksanain ,pikiran ttg bikin komunitas di kampus msh ttp ada. Mungkin krn emg ada komunitas yg dibikin anak2 sekampus di suatu universitas di jogja, jd masih mikir kl hal itu msh mungkin.

Akhirnya pd suatu hr ak nemu sesuatu di komputer laboratorium di kampusku, yg bikin ada pikiran ‘wah,tnyata ada jg org yg suka kyk gini di kampus, berarti masih ada harapan buat bikin komunitas anime’. Pikiranku waktu itu emg udah mulai tambah ga beres(bknnya dr dl emg udh ga beres?), jadinya tanpa pikir panjang, ak nulis ttg otaku di situs forum diskusi kuliah kampusku (suatu hal yg mungkin melanggar rule forum tersebut) buat nyari org yg naruh mp3 itu (n tentunya buat minta lg ^^). Tp setelah bc reply yg ada di topik itu, pikiran buat menyerah mulai muncul(gmn ga? tnyata yg ada cm org yg suka sm mainstream anime, tanpa ada org yg kyknya tertarik ama j-music ato cosplay, yg parahnya udh menyebut dirinya otaku walaupun cm suka ama anime n manga mainstream, selain itu emg ga pnah liat org2 dr kampusku waktu pergi ke japanese event yg ada).

Maybe it’s time to give up. Udah mls jg buat nyari org2 yg pny pemikiran sm di kampusku(udh buang2 waktu tp hasilnya 0).

Apa cari org2 yg suka anime,j-music, ato cosplay n bikin komunitas anime di kampusku jauh lebih susah drpd nylesein PP(sekedar informasi buat yg ga tau PP, PP itu….hm…apa ya?....ah!iy…kuliah siksaan^^)? Ato itu semua cm sekedar utopia dan euforia sesaat?

Well, subete wa GOD knows….

‘phew….lmyn lega jg nulis ini, walupun kyknya ga bakalan berguna jg….tp I hope there’s someone out there yg pny minat ttg anime,j-music,cosplay,dll ,yg pny pikiran sm, yg berasal dr kampus yg sm, bc tulisan (yg ga penting) ini, n maybe bikin komunitas di kampus bs jd kenyataan…(n bs dpt anime,manga scan, n mp3 dg gratis ^^)’

Selasa, 01 April 2008

Blade Chord Lyric

Blade Chord
by : abingdon boys school

karamitsuku yami wo kirisaite
moeagaru kodou no you ni
kisenai itami ikusen no kanashimi ga
ima kimi wo kogashiteku

dakiau tabi furueru yubisaki ga yoru wo azamuite
nijimu keshiki tsutawaru toiki dake ga mata
kawareru basho sagashiteru

tenjoutenka todoroku FLOW
futaiten de doku son ROCK ON
shogyoumujou utsusemi no tsuiyo de
I SHOW THE banshou

karamitsuku yami wo kirisaite
moeagaru kodou no you ni
kisenai itami ikusen no kanashimi ga
ima kimi wo kogashiteku

tsuyu to ochi tsuyu to kienishi yume mo mata yume

kiki wakenai sono karada to karada tada moteamashite
kasumu ishiki fusagaru netsu ni nurenagara
oborete kamawanai kara

kantan airasu matataki
shinsui no ri wo arawasu
uzoumuzou kechirase yo issou
GOT VIBE I WILL SURVIVE

azayaka ni mune wo tsuranuite
kudakechiru sadamei no you ni
hakanai negai ikuoku no kagayaki ga
ima kimi wo utsushi dasu

SHOUT DOWN BASTARD
NOBODY TRY TO KNOW THE TRUTH
THERE IS NOTHING LEFT TO LOSE
BLOW UP BEAT BACK BURN OUT
YOU JUST CAN'T STAB ME

karamitsuku yami wo kirisaite
moeagaru kodou no you ni
kienai itami ikusen no kanashimi ni
ima wa yakarete

kimi dake ni sosogu setsunasa ga
tadoritsuku kodoku no fuchi de
karenai omoi hito hen no hanabira ga
boku wo ima yurashite

saranudani uchi nuru hodo mo natsu no yoru no yume

*yup...ini emg lirik lagu yg jd judul blog ini, sebenernya mau cari yg translasi inggrisnya tp lom ketemu..., lagu ini jg jd soundtrack buat Sengoku Basara 2 : H.E.R.O.E.S (one of my favourites games)*

1'st Chord

Wakaka...akhirnya jd jg bikin blog....
Aneh...padahal nulis aj ga bs malah bikin blog, tp yah...krn bbrp hal kyk ga tau mo ngapain waktu download, stres yg berlebihan, dll muncullah ide utk memulai blogging....

Well, what is Blade Chord?
Sbenernya blade chord itu judul lagunya abingdon boys school yg sekaligus jd soundtrack dr slh satu my most favourite games. Nama ini akhirnya dipilih krn emg kyknya enak didengerin (apalagi lagunya^^), n krn nama yg sbenernya mau dpake tnyata udh ada yg make (sial!!emg sapa sih yg make? bikin org harus mikir lg aj...>.<).

Why?
Jawaban pertama : kurang kerjaan. Yup, krn emg kurang kerjaan waktu nunggu dl di net jd iseng bikin blog ini (udh mulai bosen liat situs 'H'). Selain itu jg krn pengen share mslh anime dll, jd pengen bikin blog(pengennya sih website...tp....), itung2 bantuin org yg pengen tau mslh anime (walaupun ak sendiri ga terlalu tau byk soal ini).

So,what next?
Hm...ga tau jg ya? rencananya sih cm mau ditulisin buat nulis jeritan hati yg tak bs diungkapkan (ceilee....bahasanya ngeri). Tp abis itu mungkin (ato mlh ga mungkin) , kyk yg udh ditulis di atas, bakal ditulisin ttg hal2 yg berbau anime, manga, j-music, game, cosplay, dll (banzai!!!), baik preview maupun review(mungkin lbh berat ke review krn ak sendiri sering telat ngikutin anime), tp ya itu jg kl ada waktu luang...maybe blog ini jg bakal jarang keurus coz ak sendiri jrg nge-net n krn ga pny koneksi internet sendiri (hiks...T.T)

Yup, kyknya cukup nyampe sini dl aj....
N hope you'll enjoy this junk....